Tanggal: 20 Desember 2022 Sumber: Kementerian Perdagangan
Pada 18 Desember 2022, situs Radio Horizon melaporkan bahwa Petronas memutuskan untuk mundur dari Sudan Selatan, yang telah melayani industri minyak di Sudan Selatan selama 24 tahun.Hal itu disampaikan Benjamin, Menteri Urusan Kepresidenan Sudan Selatan, saat memimpin delegasi ke Malaysia dan kembali ke Bandara Internasional Juba pada 18 Desember.
Menteri Benjamin mengatakan bahwa dia memimpin delegasi dari pemerintah Sudan Selatan ke markas besar Petronas untuk memahami alasan penarikan mereka.Dia akan memperkenalkan hasil kunjungan dan keputusan Petronas kepada Presiden dan Kabinet.Tidak jelas apakah penarikan mendadak Petronas akan berdampak signifikan pada ekspor minyak Sudan Selatan, yang menyumbang hampir semua pendapatan Sudan Selatan.
Petronas mulai berinvestasi di ladang minyak blok 5A di Negara Bagian Tuanjie, Sudan Selatan pada tahun 1996. Pada tahun 2003, perusahaan membeli aset minyak Blok 5A dari Lundin Oil Company dengan harga 142,5 juta dolar.
Raksasa minyak Inggris Savanah baru-baru ini mengumumkan rencananya untuk membeli aset minyak dan gas Petronas di Sudan Selatan dengan harga US$1,25 miliar.Savanah dikabarkan sedang berusaha mengambil alih aset Petronas di Sudan Selatan, termasuk 30% saham di Blok 1, 2 dan 4, 40% saham di Blok 3 dan 7, serta 67,9% saham di Blok 5A.
Transaksi akan dilaksanakan setelah persetujuan pemerintah Sudan Selatan dan pemegang saham Savanah
Tel: 0086-318-7669111
Faks: 0086-318-7668878